Institut AIMSekolah Adab Untuk Orang Tua

SARAT#3 (2023/2024): Inspirasi Sejarah Peradaban Pendidikan Islam (1)

Sekolah Adab Untuk Orang Tua

Pada Sesi ke-03 SARAT (Sekolah Adab Untuk Orang Tua) T.A. 2023/2024 yang berlokasi di Masjid Syuhada, Perumahan Beji Permai, Ahad, 08 Oktober 2023, pukul 06.45-09.00 WIB, materi yang dibahas oleh Dr. Wido Supraha (Direktur Institut Adab Insan Mulia) adalah mencari Inspirasi Sejarah Peradaban Pendidikan Islam.

Di awal paparannya, beliau memulai dengan mengingatkan satu kaidah dasar dalam agama yang seharusnya menjadi semangat, yakni satu hadits riwayat Imam Malik:

لَنْ يُصْلِحَ آخِرَ هَذِهِ الأُمَّةِ إِلاَّ مَا أَصْلَحَ أَوَّلَهَا

Tidak akan bisa memperbaiki kondisi orang-orang yang datang kemudian dari umat ini kecuali dengan apa yang telah memperbaiki kondisi orang-orang petamanya.”

Artinya, jika kita ingin kembali memimpin peradaban yang gemilang, maka harus bersama-sama berjuang melahirkan generasi gemilang yang memiliki kapasitas untuk menegakkan peradaban tersebut. Satu-satunya sektor yang dapat diharapkan mencapai tujuan itu tentu adalah pendidikan. Maka seluruh standar-standar baik yang digunakan di masa awal, yang memang secara faktual telah nyata mampu melahirkan generasi terbaik yang tidak tertandingi hingga hari ini, sangat layak untuk dijadikan standar dalam dunia pendidikan hari ini.

Tentu saja dalam penerapannya, perlu disempurnakan dengan perkembangan-perkembangan yang ada di era hari ini, Era Digital. Maka terdapat satu kaidah yang banyak dipakai oleh dunia pondok pesantren modern hari ini, yaitu:

المحُاَفَظَةُ عَلَى القَدِيْمِ الصَالِحِ وَالأَخْذُ باِلجَدِيْدِ الأَصْلَحِ

memelihara yang lama yang masih baik dan mengambil yang baru yang lebih baik.

Bahkan Bapak Wakil Presiden RI, Kyai Ma’ruf Amin menyempurnakan kaidah di atas dengan: “wal ishlah ila ma huwal ashlah tsummal ashlah fal ashlah” atau kemaslahatan itu harus selalu ditinjau ulang.

Secara umum, dalam proses pendidikan (ta’dib), prinsip yang paling mendasar yang tidak boleh dilupakan adalah:

  1. Semangat tidak cukup untuk mengembalikan peradaban yang hilang
  2. Generasi penegak peradaban itu butuh ukuran yang komprehensif dan bisa dievaluasi
  3. Menjalankan Pendidikan harus ada persiapanyang matang, dan persiapan minimal adalah: Materi + Metode + Guru + Ruh Guru

Oleh karenanya, seluruh Wali Murid Sekolah Adab pada khususnya patutlah terus memahami bahwa di balik setiap kebijakan Sekolah Adab tentunya ada dasar ilmiah dan filosofis yang berbasis ilmu. Misalkan:

  1. Mengapa harus fokus pada adab sebelum ilmu?
  2. Mengapa memanggil dengan murid bukan siswa?
  3. Mengapa masuk sekolah jam 6 pagi?
  4. Mengapa persentase penilaian berbasis interview lebih besar?
  5. Mengapa boleh berbicara saat makan?
  6. Mengapa transaksi jual-beli boleh dilakukan anak usia dasar?
  7. Mengapa ada musik yang tidak haram?
  8. Mengapa fleksibiltas menjadi jalan keluar kedisiplinan?

Semoga seluruh Ayah dan Bunda yang telah serius dalam mengikuti program SARAT ini dapat juga berbicara di komunitasnya masing-masing dalam menggandakan semangat betapa pentingnya merevitalisasi pendidikan berbasis adab.

Institut Adab Insan Mulia

▫️ Web: AdabInsanMulia.org
▫️ Telegram: t.me/sekolahadab
▫️ FB: facebook.com/adabinsanmulia
▫️ IG: instagram.com/adabinsanmulia
▫️ Twitter: twitter.com/adabinsanmulia
▫️ YouTube: www.youtube.com/AdabTVOnline
▫️ WA: https://chat.whatsapp.com/LELTACMjFab7bZm5igQoCB

Admin: wa.me/6287726541098

.

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button