Oleh: Dr. Wido Supraha, M.Si. (SekolahAdab.ID)
Setiap institusi pendidikan sebaiknya mengembangkan kurikulumnya meliputi 2 (dua) program besar yakni tafaqquh fi ad-din dan iqamah ad-din. Dalam narasi 6 (enam) tahun pendidikan SekolahAdab.ID untuk Usia Menengah, maka secara umum fokusnya dibagi: Tafaqquh di SMP, Iqamah di SMA.
SekolahAdab.ID menerapkan 7 desain pendidikan sebagai solusi persoalan yang telah teridentifikasi sekaligus untuk meraih target pencapaian yang tinggi, dan ditempuh selama 6 (enam) tahun oleh murid usia SMP hingga SMA. Desain dimaksud adalah:
-
- Full Day selama SMP, dan Boarding selama SMA, mencegah kebosanan lingkungan pondok pesantren
- Fokus kemahiran Bahasa Arab di SMP, dan Bahasa Inggris di SMA, agar ilmu fardhu ‘ain tersampaikan maksimal, dan kemudian ilmu fardhu kifayah.
- Mutqin 15-30 Juz di usia SMP, Bersanad 30 Juz di usia SMA, sebagai karir tinggi seorang Muslim di bidang Al-Qur’an
- Kemahiran dagang di SMP, dan memiliki penghasilan di SMA
- Terbiasa berorganisasi di SMP, dan menduduki jabatan organisasi publik di SMA
- Lulus dengan sertifikasi kemahiran mengajar dan kemahiran khusus dari Institut Adab Insan Mulia
- Fokus Penghayatan Falsafah Setiap Cabang Sains, Diikuti Pembiasaan Soal-Soal HOTS
Ketujuh desain di atas dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Full Day selama SMP, dan Boarding selama SMA
Mencegah kebosanan lingkungan pondok pesantren dengan menciptakan variasi dan fleksibilitas dalam kegiatan belajar mengajar. Full day di SMP memberikan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan potensi diri di luar jam sekolah, sementara boarding di SMA memberikan intensitas pembinaan yang lebih fokus dan mendalam.
Hasil Penelitian Internasional:
- Efektivitas Full Day School: Sebuah studi meta-analisis oleh Cooper, Robinson, & Patall (2006) yang dipublikasikan dalam Review of Educational Research menunjukkan bahwa full day school dapat meningkatkan prestasi akademik murid, terutama dalam bidang literasi dan matematika. Studi ini juga menemukan bahwa full day school dapat memberikan manfaat sosial dan emosional bagi murid, seperti peningkatan keterampilan sosial dan pengurangan perilaku bermasalah.
- Manfaat Boarding School: Sebuah studi oleh Shapka & Vavrus (2006) yang dipublikasikan dalam American Journal of Education menemukan bahwa boarding school dapat meningkatkan prestasi akademik, keterampilan sosial, dan perkembangan karakter murid. Studi ini juga menunjukkan bahwa boarding school dapat memberikan lingkungan yang mendukung bagi murid untuk fokus pada pembelajaran dan mengembangkan potensi diri.
Kelebihan dan Kekurangan:
a. Full Day School (SMP):
-
-
Kelebihan:
- Memberikan lebih banyak waktu bagi murid untuk belajar dan mengembangkan potensi diri melalui kegiatan ekstrakurikuler dan program pengayaan.
- Memungkinkan murid untuk tetap tinggal bersama keluarga dan mendapatkan dukungan dari orang tua.
- Memberikan fleksibilitas bagi murid untuk mengikuti kegiatan di luar sekolah, seperti les privat atau kursus.
-
Kekurangan:
- Membutuhkan energi dan konsentrasi yang lebih besar dari murid karena jam belajar yang lebih panjang.
- Dapat membatasi waktu murid untuk bermain dan beristirahat.
-
b. Boarding School (SMA):
-
-
Kelebihan:
- Memberikan lingkungan yang kondusif bagi murid untuk fokus pada pembelajaran dan pengembangan diri.
- Meningkatkan intensitas pembinaan karakter dan kedisiplinan murid.
- Membangun kemandirian dan rasa tanggung jawab murid.
-
Kekurangan:
- Dapat menimbulkan rasa kangen rumah dan keluarga bagi murid.
- Membutuhkan adaptasi dengan lingkungan asrama dan aturan yang berlaku.
-
Penerapan di SekolahAdab.ID:
SekolahAdab.ID menerapkan model full day school di jenjang SMP dan boarding school di jenjang SMA dengan mempertimbangkan kebutuhan dan perkembangan murid.
- Di SMP, murid diberikan kesempatan untuk menyelesaikan ilmu fardhu ‘ain dan semakin mengenal potensi dirinya, senang khidmah di masyarakat sesuai minat dan bakatnya, dengan tetap dekat dengan keluarga
- Di SMA, murid dibina secara intensif dalam lingkungan asrama yang kondusif, sehingga mereka dapat fokus pada pembelajaran, pengembangan diri, dan pengamalan agama secara lebih optimal. Terkhusus, model boarding dibutuhkan agar pengembangan kewirausahaan dapat berjalan lebih optimal.
Dengan menerapkan metode ini, SekolahAdab.ID berharap dapat mencegah kebosanan lingkungan pondok pesantren dan menciptakan variasi serta fleksibilitas dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga murid dapat mengembangkan potensi diri secara optimal dan mencapai kematangan dalam beragama.
2. Fokus kemahiran Bahasa Arab di SMP, dan Bahasa Inggris di SMA
Membekali murid dengan dua bahasa asing yang penting di era globalisasi. Bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an dan sumber utama ilmu agama diprioritaskan di SMP untuk memudahkan murid dalam tafaqquh fiddin. Sedangkan Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional diprioritaskan di SMA untuk membekali murid dalam berkomunikasi dan berinteraksi di tingkat global. Ilmu fardhu ‘ain terinternalisasikan secara maksimal di usia SMP, dan ilmu fardhu kifayah tersampaikan maksimal di usia SMA.
A. Hasil Penelitian Jurnal Internasional:
a. Manfaat Menguasai Bahasa Arab:
-
- Sebuah studi oleh Al-Bulushi (2012) yang dipublikasikan dalam Journal of Arabic Linguistics and Literature menemukan bahwa penguasaan Bahasa Arab berkorelasi positif dengan peningkatan pemahaman agama Islam. Studi ini menunjukkan bahwa murid yang mahir berbahasa Arab lebih mudah memahami Al-Qur’an dan hadis, serta mampu mengkaji kitab-kitab klasik berbahasa Arab.
- Studi lain oleh Ibrahim (2014) yang dipublikasikan dalam International Journal of Language Learning and Applied Linguistics World menunjukkan bahwa pembelajaran Bahasa Arab dapat meningkatkan kemampuan kognitif murid, seperti kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan berpikir kreatif.
b. Manfaat Menguasai Bahasa Inggris:
-
- Sebuah studi oleh Graddol (2006) yang dipublikasikan dalam English Next menunjukkan bahwa Bahasa Inggris telah menjadi bahasa global yang dominan dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, bisnis, dan teknologi. Penguasaan Bahasa Inggris membuka akses bagi murid untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, dan peluang di tingkat global.
- Studi lain oleh Dearden (2014) yang dipublikasikan dalam Journal of Economic Perspectives menemukan bahwa penguasaan Bahasa Inggris berkorelasi positif dengan peningkatan pendapatan dan peluang kerja.
B. Metode Efektif Pembelajaran Bahasa:
a. Pembelajaran Bahasa Arab di SMP
Agar pembelajaran Bahasa Arab di SMP menjadi efektif, SekolahAdab.ID menerapkan beberapa metode berikut:
-
- Metode Immersion: Murid dibiasakan menggunakan Bahasa Arab dalam kegiatan sehari-hari, baik di dalam maupun di luar kelas. Hal ini diciptakan dengan menetapkan Bahasa Arab sebagai bahasa pengantar di beberapa mata pelajaran, seperti Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab itu sendiri.
- Metode Komunikatif: Fokus pembelajaran adalah pada kemampuan murid untuk berkomunikasi dalam Bahasa Arab, baik lisan maupun tulis. Murid dilatih untuk aktif berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis dalam Bahasa Arab melalui berbagai aktivitas yang menarik dan interaktif.
- Pemanfaatan Media Pembelajaran Interaktif: Menggunakan berbagai media pembelajaran yang menarik dan interaktif, seperti video, lagu, permainan, dan aplikasi pembelajaran bahasa, untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan memotivasi murid.
- Pendekatan Gamifikasi: Menerapkan elemen-elemen permainan dalam pembelajaran Bahasa Arab, seperti poin, lencana, dan papan peringkat, untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan murid.
- Pengintegrasian dengan Ilmu Agama: Mengintegrasikan pembelajaran Bahasa Arab dengan ilmu-ilmu agama lain, seperti Al-Qur’an, hadis, dan fiqih, sehingga murid dapat memahami dan mengaplikasikan Bahasa Arab dalam konteks keagamaan.
b. Pembelajaran Bahasa Inggris di SMP
Pembelajaran Bahasa Inggris di usia SMP dimulai dengan mengintegrasikannya pada materi tadabbur Al-Qur’an. Mentadabburi Al-Qur’an berbahasa Inggris di usia SMP dapat menjadi metode yang efektif untuk mempelajari bahasa Inggris, sekaligus memperdalam pemahaman agama. Manfaat Mentadabburi Al-Qur’an Berbahasa Inggris:
- Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, terutama dalam hal membaca, memahami, dan menulis.
- Memperkaya kosakata Bahasa Inggris, terutama kosakata religius.
- Meningkatkan pemahaman tentang Al-Qur’an dan ajaran Islam.
- Menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan menerapkan metode-metode tersebut, diharapkan murid SekolahAdab.ID usia SMP dapat mempelajari Bahasa Inggris secara efektif dan menyenangkan, sekaligus meningkatkan pemahaman dan penghayatan mereka terhadap Al-Qur’an.
Berikut beberapa metode yang dapat diterapkan:
1. Memilih Terjemahan Al-Qur’an yang Tepat
- Pilihlah terjemahan Al-Qur’an berbahasa Inggris yang mudah dipahami dan menggunakan bahasa yang akurat dan indah. Beberapa terjemahan yang direkomendasikan antara lain terjemahan oleh Irving, Abdullah Yusuf Ali, Muhammad Asad, atau Thomas Cleary.
- Pastikan terjemahan tersebut disertai dengan tafsir (penjelasan) agar murid dapat memahami makna ayat-ayat Al-Qur’an secara mendalam.
2. Membaca dan Mentadabburi Ayat-ayat Al-Qur’an
- Awali dengan membaca ayat-ayat Al-Qur’an berbahasa Inggris secara perlahan dan seksama.
- Gunakan kamus untuk mencari arti kata-kata yang belum dipahami.
- Setelah memahami arti kata per kata, cobalah untuk memahami makna keseluruhan ayat tersebut.
- Renungkan pesan dan hikmah yang terkandung dalam ayat tersebut dan kaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
3. Diskusi dan Presentasi
- Bentuklah kelompok diskusi dan bahas makna ayat-ayat Al-Qur’an yang telah dibaca dan ditadabburi.
- Dorong murid untuk aktif berbicara dan mengemukakan pendapat mereka dalam Bahasa Inggris.
- Tugaskan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas.
4. Menulis Esai atau Refleksi
- Tugaskan murid untuk menulis esai atau refleksi singkat tentang ayat-ayat Al-Qur’an yang telah dipelajari dalam Bahasa Inggris.
- Hal ini akan melatih kemampuan menulis dan mengekspresikan diri murid dalam Bahasa Inggris.
5. Menggunakan Media Pembelajaran Interaktif
- Gunakan video, audio, atau aplikasi pembelajaran bahasa yang menyajikan ayat-ayat Al-Qur’an beserta terjemahan dan tafsirnya dalam Bahasa Inggris.
- Hal ini akan membuat proses pembelajaran lebih menarik dan interaktif.
6. Membuat Jurnal Tadabbur
- Dorong murid untuk membuat jurnal tadabbur yang berisi catatan tentang ayat-ayat Al-Qur’an yang telah dipelajari, beserta terjemahan, tafsir, dan refleksi pribadi mereka dalam Bahasa Inggris.
- Hal ini akan membantu murid untuk mengingat dan memahami isi tadabbur mereka dengan lebih baik.
7. Menghadirkan Narasumber
- Undang narasumber yang fasih berbahasa Inggris dan memiliki pengetahuan mendalam tentang Al-Qur’an untuk memberikan kuliah atau ceramah tentang tadabbur Al-Qur’an.
- Hal ini akan memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan meningkatkan motivasi murid.
3. Mutqin 15-30 Juz di usia SMP, Bersanad 30 Juz di usia SMA
Menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan sumber utama pembelajaran. Target mutqin (menguasai dengan baik dan benar) 15-30 juz di SMP memberikan fondasi yang kuat dalam membaca dan memahami Al-Qur’an. Sedangkan target bersanad (memiliki sanad keilmuan) 30 juz di SMA meningkatkan kualitas hafalan dan pemahaman Al-Qur’an murid hingga mencapai kualifikasi tinggi di bidang Al-Qur’an.
A. Hasil Penelitian Jurnal Internasional:
a. Manfaat Menghafal Al-Qur’an:
-
- Sebuah studi oleh Ahmed & Khan (2013) yang dipublikasikan dalam Journal of Islamic Studies and Culture menemukan bahwa menghafal Al-Qur’an dapat meningkatkan kemampuan kognitif murid, seperti daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan berpikir. Studi ini juga menunjukkan bahwa menghafal Al-Qur’an dapat meningkatkan kecerdasan spiritual dan emosional murid.
- Studi lain oleh Al-Shareef (2015) yang dipublikasikan dalam International Journal of Psychological Studies menunjukkan bahwa menghafal Al-Qur’an dapat mengurangi stres, kecemasan, dan depresi pada murid. Hal ini karena Al-Qur’an mengandung ayat-ayat yang menenangkan dan memberikan ketenangan jiwa.
b. Pentingnya Sanad dalam Menghafal Al-Qur’an:
-
- Tradisi Sanad dalam Pendidikan Islam: Sanad merupakan silsilah guru dan murid yang menyampaikan ilmu secara turun-temurun. Dalam konteks menghafal Al-Qur’an, sanad menjamin keaslian dan keakuratan hafalan murid, sehingga terhindar dari kesalahan atau penyimpangan.
- Meningkatkan Kualitas Hafalan: Memiliki sanad dalam menghafal Al-Qur’an memotivasi murid untuk lebih berhati-hati dan teliti dalam menghafal, sehingga menghasilkan hafalan yang lebih berkualitas dan tahan lama.
B. Metode Efektif Pembelajaran Al-Qur’an di SekolahAdab.ID:
- Metode Tahsin dan Tahfidz Terpadu: Pembelajaran Al-Qur’an di SekolahAdab.ID mengintegrasikan metode tahsin (memperbaiki bacaan) dan tahfidz (menghafal) secara terpadu. Murid tidak hanya diajarkan untuk menghafal, tetapi juga untuk membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar dan indah.
- Metode Shahibul Qur’an: Murid menghafal bersama-sama. Mulai dan berakhir bersama.
- Bimbingan dan Motivasi dari Guru: Guru berperan aktif dalam membimbing, memotivasi, dan mengevaluasi hafalan murid secara berkala.
- Lingkungan yang Mendukung: Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif untuk pembelajaran Al-Qur’an, seperti menyediakan ruang tahfidz yang nyaman dan program muraja’ah (mengulang hafalan) yang terstruktur.
- Penanaman Adab terhadap Al-Qur’an: Murid diajarkan untuk menghormati dan memuliakan Al-Qur’an, baik dalam cara membaca, menyimpan, maupun mengamalkannya.
C. Target Pencapaian:
- SMP: Mutqin (menguasai dengan baik dan benar) 15-30 juz Al-Qur’an.
- SMA: Bersanad (memiliki sanad keilmuan) 30 juz Al-Qur’an.
Dengan menerapkan prinsip ini dan metode pembelajaran yang efektif, SekolahAdab.ID berharap dapat menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan sumber utama pembelajaran bagi murid, sehingga mereka tumbuh menjadi generasi rabbani yang berakhlak mulia, berilmu, dan beramal shalih.
4. Kemahiran dagang di SMP, dan memiliki penghasilan di SMA
Membekali murid dengan keterampilan kewirausahaan dan kemandirian finansial. Di SMP, murid dikenalkan dengan konsep dan praktik dagang, sementara di SMA murid didorong untuk menghasilkan penghasilan melalui wirausaha atau pekerjaan lain yang halal. Hal ini penting untuk memutus mata rantai bangsa Indonesia yang lebih bercita-cita menjadi tenaga kerja daripada pemimpin leader
A. Hasil Penelitian Jurnal Internasional:
-
Manfaat Pendidikan Kewirausahaan di Usia Muda:
- Sebuah studi oleh Peterman & Kennedy (2003) yang dipublikasikan dalam Entrepreneurship Theory and Practice menemukan bahwa pendidikan kewirausahaan di usia muda dapat menumbuhkan minat berwirausaha, meningkatkan kreativitas, dan mengembangkan keterampilan problem-solving pada murid. Studi ini juga menunjukkan bahwa murid yang mendapatkan pendidikan kewirausahaan cenderung lebih mandiri dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
- Studi lain oleh OECD (2016) dalam laporan Entrepreneurship at a Glance menunjukkan bahwa negara-negara dengan tingkat kewirausahaan yang tinggi cenderung memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan tingkat pengangguran yang lebih rendah.
-
Pentingnya Kemandirian Finansial:
- Kemandirian finansial memberikan kebebasan dan fleksibilitas bagi individu untuk menentukan arah hidup dan mengembangkan potensi diri. Murid yang memiliki kemandirian finansial cenderung lebih percaya diri, bertanggung jawab, dan memiliki inisiatif yang tinggi.
- Kemandirian finansial juga memungkinkan individu untuk berkontribusi lebih besar kepada masyarakat dan agama. Mereka dapat mengelola keuangan dengan baik, berinfaq, bersedekah, dan membantu orang lain yang membutuhkan.
B. Metode Efektif Pembelajaran Kewirausahaan di SekolahAdab.ID:
- Pembelajaran Berbasis Proyek: Murid diberikan tugas untuk mengembangkan proyek kewirausahaan, mulai dari identifikasi peluang, perencanaan, produksi, pemasaran, hingga evaluasi.
- Simulasi Bisnis: Murid dilibatkan dalam simulasi bisnis untuk mempraktikkan konsep dan keterampilan kewirausahaan secara nyata.
- Studi Kasus: Murid mempelajari kisah sukses para wirausahawan muslim untuk mendapatkan inspirasi dan pembelajaran.
- Kunjungan Lapangan: Murid diajak untuk mengunjungi berbagai jenis usaha dan berinteraksi dengan para pelaku usaha.
- Pendampingan Mentor: Murid mendapatkan pendampingan dari mentor yang berpengalaman di bidang kewirausahaan.
- Pengembangan Soft Skills: Murid dilatih untuk memiliki soft skills yang dibutuhkan dalam berwirausaha, seperti komunikasi, negosiasi, kepemimpinan, dan kerja sama tim.
C. Target Pencapaian:
- SMP: Memiliki kemahiran dagang dan memahami konsep dasar kewirausahaan.
- SMA: Mampu menghasilkan penghasilan melalui wirausaha atau pekerjaan lain yang halal.
D. Internalisasi Nilai-Nilai Islam:
- Kejujuran dan Amanah: Murid diajarkan untuk berbisnis dengan jujur dan amanah, menghindari riba, gharar (ketidakjelasan), dan penipuan.
- Etos Kerja yang Tinggi: Murid dimotivasi untuk memiliki etos kerja yang tinggi, disiplin, tekun, dan pantang menyerah.
- Berbagi dan Peduli Sesama: Murid diajarkan untuk mengelola keuangan dengan bijak dan menyisihkan sebagian penghasilan mereka untuk zakat, infaq, dan sedekah.
Dengan menerapkan prinsip ini dan metode pembelajaran yang efektif, SekolahAdab.ID berharap dapat membekali murid dengan keterampilan kewirausahaan dan kemandirian finansial, sehingga mereka dapat menjadi generasi muslim yang mandiri, produktif, dan bermanfaat bagi masyarakat.
E. Memiliki penghasilan sendiri di usia SMA
Target ini dapat memberikan banyak manfaat bagi perkembangan anak, baik secara finansial maupun psikologis. Namun, perlu dilakukan dengan cara yang tepat dan memperhatikan dampaknya bagi jiwa anak.
a. Cara agar anak SMA memiliki penghasilan sendiri:
-
Membekali dengan Keterampilan yang Relevan:
- Keterampilan Digital: Di era digital ini, banyak peluang untuk menghasilkan uang secara online, seperti menjadi content creator, social media manager, web developer, graphic designer, atau online tutor. Bekali anak dengan keterampilan digital yang relevan dengan minat dan bakatnya.
- Keterampilan Vokasional: Keterampilan vokasional, seperti menjahit, memasak, atau mekanik, juga dapat menjadi sumber penghasilan. Fasilitasi anak untuk mengikuti kursus atau pelatihan vokasional sesuai minatnya.
- Keterampilan Wirausaha: Latih anak untuk memiliki jiwa kewirausahaan dan keterampilan berbisnis, seperti identifikasi peluang, perencanaan usaha, pemasaran, dan manajemen keuangan.
-
Memberikan Dukungan dan Bimbingan:
- Motivasi dan Dorongan: Berikan motivasi dan dorongan kepada anak untuk mengembangkan potensi diri dan menghasilkan penghasilan sendiri.
- Pendampingan dan Arahan: Dampingi anak dalam menentukan jenis pekerjaan atau usaha yang sesuai dengan minat, bakat, dan kondisi mereka. Berikan arahan dan bimbingan dalam menjalankan usaha atau pekerjaan tersebut.
- Koneksi dan Jaringan: Bantu anak untuk membangun koneksi dan jaringan dengan orang-orang yang dapat mendukung usaha atau pekerjaan mereka.
-
Memanfaatkan Waktu Luang dengan Efektif:
- Pekerjaan Paruh Waktu: Dorong anak untuk mencari pekerjaan paruh waktu yang fleksibel dan tidak mengganggu jam belajar, seperti menjadi penjaga toko, pelayan restoran, atau guru les privat.
- Freelance: Manfaatkan platform freelance untuk mencari proyek atau pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan anak.
- Berjualan Online: Dorong anak untuk berjualan online melalui media sosial atau marketplace.
b. Dampak Psikologis bagi Jiwa Anak:
- Meningkatkan Rasa Percaya Diri: Memiliki penghasilan sendiri dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian anak. Mereka akan merasa lebih mampu dan bertanggung jawab.
- Mengembangkan Keterampilan Hidup: Bekerja atau berwirausaha dapat melatih keterampilan hidup anak, seperti komunikasi, kerjasama, pengambilan keputusan, dan manajemen waktu.
- Mendorong Kreativitas dan Inovasi: Anak yang terlibat dalam kegiatan produktif akan terpacu untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mencari peluang dan memecahkan masalah.
- Menumbuhkan Sikap Mandiri dan Bertanggung Jawab: Memiliki penghasilan sendiri membuat anak lebih mandiri dan bertanggung jawab dalam mengelola keuangan dan waktu mereka.
c. Penelitian Psikologi Pendukung:
- Zimmerman, B. J., Bandura, A., & Martinez-Pons, M. (1992). Self-motivation for academic attainment: The role of self-efficacy beliefs and personal goal setting.American educational research journal, 29(3), 663-676. Penelitian ini menunjukkan bahwa self-efficacy (keyakinan akan kemampuan diri) berpengaruh positif terhadap motivasi dan prestasi belajar anak. Memiliki penghasilan sendiri dapat meningkatkan self-efficacy anak.
5. Terbiasa berorganisasi di SMP, dan menduduki jabatan organisasi publik di SMA
Mengembangkan jiwa kepemimpinan, kerjasama, dan tanggung jawab murid melalui kegiatan organisasi. Di SMP, murid dibiasakan aktif berorganisasi di lingkungan sekolah. Sedangkan di SMA, murid diarahkan untuk menempati jabatan di organisasi publik sebagai bentuk pengabdian dan kontribusi kepada masyarakat.
a. Hasil Penelitian Jurnal Internasional:
-
Manfaat Berorganisasi bagi Remaja:
- Sebuah studi oleh Mahoney, Eccles, & Blumenfeld (2006) yang dipublikasikan dalam Journal of Adolescence menemukan bahwa keterlibatan remaja dalam kegiatan ekstrakurikuler, termasuk organisasi, berkorelasi positif dengan peningkatan prestasi akademik, keterampilan sosial, dan perkembangan karakter. Studi ini juga menunjukkan bahwa berorganisasi dapat mengurangi risiko terlibat dalam perilaku negatif, seperti penyalahgunaan narkoba dan kekerasan.
- Studi lain oleh Larson (2000) yang dipublikasikan dalam American Journal of Community Psychology menunjukkan bahwa berorganisasi dapat membantu remaja mengembangkan identitas diri, meningkatkan rasa memiliki, dan memperkaya pengalaman sosial mereka.
-
Pentingnya Pengalaman Kepemimpinan:
- Pengalaman memimpin organisasi di usia muda dapat membentuk karakter pemimpin yang tangguh, bertanggung jawab, dan memiliki integritas. Murid yang memiliki pengalaman kepemimpinan cenderung lebih percaya diri, memiliki keterampilan komunikasi yang baik, dan mampu bekerja sama dalam tim.
- Pengalaman berorganisasi di SMP menjadi fondasi bagi murid untuk mengembangkan potensi kepemimpinan mereka dan siap mengemban tanggung jawab yang lebih besar di organisasi publik saat SMA.
b. Metode Efektif Pembelajaran Berorganisasi di SekolahAdab.ID:
- Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS): OSIS menjadi wadah utama bagi murid SMP untuk belajar berorganisasi dan mengembangkan jiwa kepemimpinan. Murid diberikan kesempatan untuk aktif dalam berbagai kegiatan OSIS, seperti menyelenggarakan acara, mengikuti lomba, dan mengelola program kerja.
- Ekstrakurikuler: Sekolah menyediakan berbagai ekstrakurikuler yang menarik dan bermanfaat, seperti pramuka, olahraga, seni, dan klub ilmiah, untuk menyalurkan minat dan bakat murid serta melatih keterampilan kerjasama dan kepemimpinan.
- Pelatihan Kepemimpinan: Sekolah menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan untuk membekali murid dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam memimpin sebuah organisasi.
- Kunjungan dan Studi Banding: Murid diajak untuk mengunjungi organisasi-organisasi publik dan melakukan studi banding untuk mempelajari struktur, program kerja, dan cara kerja organisasi tersebut.
- Magang di Organisasi Publik: Murid SMA diberikan kesempatan untuk magang di organisasi publik, seperti lembaga pemerintah, LSM, atau organisasi kemasyarakatan, untuk mendapatkan pengalaman nyata dalam berorganisasi dan berkontribusi kepada masyarakat.
c. Target Pencapaian:
- SMP: Terbiasa aktif berorganisasi di lingkungan sekolah dan memiliki kesadaran tentang pentingnya kerjasama dan tanggung jawab.
- SMA: Mampu menempati jabatan di organisasi publik dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
d. Internalisasi Nilai-Nilai Islam:
- Kepemimpinan yang Amanah: Murid diajarkan untuk menjadi pemimpin yang amanah, adil, dan bertanggung jawab, meneladani kepemimpinan Rasulullah SAW.
- Kerjasama dan Persaudaraan: Murid dibina untuk memiliki semangat kerjasama, saling menghormati, dan mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
- Pengabdian kepada Masyarakat: Murid dimotivasi untuk berkontribusi positif bagi masyarakat dan agama melalui kegiatan organisasi.
Dengan menerapkan prinsip ini dan metode pembelajaran yang efektif, SekolahAdab.ID berharap dapat mengembangkan jiwa kepemimpinan, kerjasama, dan tanggung jawab murid, sehingga mereka dapat menjadi generasi muslim yang berkualitas dan bermanfaat bagi umat dan agama.
6. Lulus dengan sertifikasi kemahiran mengajar dan kemahiran khusus dari Institut Adab InsanMulia
Membekali murid dengan keterampilan dan pengetahuan khusus yang dapat menjadi bekal untuk masa depan. Murid akan mendapatkan sertifikasi kemahiran dalam bidang-bidang berikut yang akan diakui oleh masyarakat, dikeluarkan langsung oleh Institut Adab Insan Mulia. Beberapa sertifikasi dasar yang siap diberikan adalah di bidang:
a. Mengajar Al-Qur’an:
- Tujuan: Membekali murid dengan kemampuan mengajar Al-Qur’an yang baik dan benar, meliputi tahsin (memperbaiki bacaan) dan tahfidz (menghafal).
- Metode: Pelatihan micro-teaching, praktik mengajar di TPQ atau komunitas, pendampingan dari guru tahfidz berpengalaman, dan ujian sertifikasi.
- Manfaat: Murid mampu mengajarkan Al-Qur’an kepada orang lain, berkontribusi dalam syiar Islam, dan meningkatkan kualitas spiritual masyarakat.
b. Ketahanan Keluarga:
- Tujuan: Membekali murid dengan pemahaman dan keterampilan yang dibutuhkan untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.
- Metode: Kajian tentang pernikahan, pengasuhan anak, manajemen konflik, dan komunikasi efektif dalam keluarga, disertai dengan simulasi dan studi kasus.
- Manfaat: Murid memiliki kesiapan mental dan keterampilan untuk menjadi suami/istri dan ayah/bunda yang baik, serta membangun keluarga yang harmonis dan Islami.
c. Pemikiran Islami:
- Tujuan: Membekali murid dengan pemahaman yang komprehensif tentang Islam dan mampu menganalisis berbagai pemikiran dan ideologi kontemporer dengan cara pandang Islami.
- Metode: Kajian tentang aqidah, fiqih, sejarah Islam, pemikiran Islam, dan isu-isu kontemporer, disertai dengan diskusi, debat, dan penulisan karya ilmiah.
- Manfaat: Murid memiliki kemampuan berpikir kritis, memahami dan menyikapi berbagai pemikiran dengan bijak, serta berkontribusi dalam dakwah dan pembangunan masyarakat.
d. Sertifikasi Da’i di Masyarakat:
- Tujuan: Membekali murid dengan keterampilan dakwah dan komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan Islam kepada masyarakat.
- Metode: Pelatihan public speaking, teknik komunikasi persuasif, manajemen dakwah, dan praktik dakwah di masyarakat.
- Manfaat: Murid mampu berdakwah dengan baik dan menyampaikan ajaran Islam secara menarik dan mudah dipahami, serta berkontribusi dalam menyebarkan nilai-nilai kebaikan di masyarakat.
e. Dampak Positif:
- Meningkatkan Daya Saing Lulusan: Murid lulusan SekolahAdab.ID memiliki keunggulan kompetitif di masyarakat karena dibekali dengan keterampilan dan pengetahuan khusus yang relevan dengan kebutuhan umat dan agama.
- Mempersiapkan Generasi Pemimpin dan Da’i: Murid dibekali dengan keterampilan dan pengetahuan yang memungkinkan mereka untuk menjadi pemimpin dan da’i yang berkualitas di masa depan.
- Mewujudkan Generasi Rabbani: Murid dibina untuk menjadi generasi rabbani yang berakhlak mulia, berilmu, berketerampilan, dan siap memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan agama.
Dengan menerapkan prinsip ini, SekolahAdab.ID berharap dapat meluluskan generasi muslim yang berkualitas, bermanfaat, dan mampu mengemban amanah kepemimpinan umat di masa depan.
7. Fokus Penghayatan Falsafah Setiap Cabang Sains, Diikuti Pembiasaan Soal-Soal HOTS
Sains adalah ilmu untuk hidup di dunia dengan benar dan berfokus merawat bumi seisinya dari kerusakan akibat tangan-tangan manusia. Pembelajaran sains di SekolahAdab.ID tidak hanya menekankan pada penguasaan fakta dan konsep, tetapi juga pada pemahaman falsafah dari setiap cabang sains berdasarkan Islamic Worldview. Dengan memahami falsafah sains, murid akan mendapatkan gambaran yang lebih luas tentang esensi, tujuan, dan manfaat mempelajari sains. Hal ini akan meningkatkan minat, motivasi, dan semangat murid dalam mempelajari sains, sehingga mereka tidak hanya menghafal rumus dan teori, tetapi juga mampu memahami konsep secara mendalam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Seluruh proses pembelajaran di SekolahAdab.ID juga menekankan pada pengembangan Higher Order Thinking Skills (HOTS) melalui pembiasaan mengerjakan soal-soal HOTS setingkat SNMBPTN. Hal ini bertujuan untuk melatih kemampuan analisis, evaluasi, dan kreasi murid, sehingga mereka mampu berpikir kritis, memecahkan masalah, dan menghasilkan karya yang inovatif.
a. Hasil Penelitian Jurnal Internasional:
-
Manfaat Pengembangan HOTS:
- Sebuah studi meta-analisis oleh Hattie (2009) yang dipublikasikan dalam Visible Learning menemukan bahwa pengembangan HOTS memiliki dampak yang signifikan terhadap prestasi belajar murid. Studi ini menunjukkan bahwa murid yang memiliki kemampuan HOTS yang baik cenderung lebih berhasil dalam belajar dan mencapai tujuan akademik mereka.
- Studi lain oleh Brookhart (2010) yang dipublikasikan dalam How to Assess Higher-Order Thinking Skills in Your Classroom menunjukkan bahwa pengembangan HOTS dapat meningkatkan kemampuan murid dalam memecahkan masalah, berpikir kritis, dan mengambil keputusan. Keterampilan ini sangat penting bagi kesuksesan murid di masa depan, baik dalam pendidikan maupun karir.
-
Pentingnya Pembiasaan Soal-Soal HOTS:
- Pembiasaan mengerjakan soal-soal HOTS akan melatih otak murid untuk berpikir secara lebih mendalam dan terstruktur. Murid akan terbiasa menganalisis informasi, mengevaluasi argumen, dan menciptakan solusi yang kreatif.
- Soal-soal HOTS setingkat SNMBPTN merupakan standar yang baik untuk mengukur kemampuan HOTS murid. Dengan terbiasa mengerjakan soal-soal tersebut, murid akan lebih siap menghadapi ujian masuk perguruan tinggi dan tantangan akademik lainnya.
b. Pentingnya Memahami Falsafah Sains:
-
- Membangun Landasan Berpikir yang Kuat: Falsafah sains memberikan kerangka berpikir yang sistematis dan mendalam bagi murid dalam memahami konsep-konsep ilmiah.
- Meningkatkan Minat dan Motivasi Belajar: Dengan memahami esensi dan tujuan mempelajari sains, murid akan lebih termotivasi dan bersemangat dalam belajar.
- Mengembangkan Sikap Ilmiah: Falsafah sains mengajarkan murid untuk memiliki sikap ilmiah, seperti objektivitas, rasa ingin tahu, dan kejujuran intelektual.
- Menerapkan Ilmu Pengetahuan secara Bertanggung Jawab: Falsafah sains membantu murid untuk memahami etika dan tanggung jawab dalam menerapkan ilmu pengetahuan.
c. Metode Efektif Pengembangan HOTS di SekolahAdab.ID:
-
- Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning): Murid dihadapkan pada permasalahan nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari dan dibimbing untuk mencari solusi melalui proses inkuiri dan diskusi.
- Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning): Murid diberikan tugas untuk mengembangkan proyek yang menuntut kreativitas, kerjasama, dan penerapan pengetahuan yang telah dipelajari.
- Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Inquiry-Based Learning): Murid dibimbing untuk menemukan jawaban atas pertanyaan mereka sendiri melalui proses penyelidikan dan eksplorasi.
- Diskusi dan Debat: Murid dilatih untuk berpikir kritis dan mengemukakan pendapat melalui kegiatan diskusi dan debat.
- Penugasan yang Menantang: Murid diberikan tugas-tugas yang menantang kemampuan berpikir tingkat tinggi mereka, seperti menulis esai, membuat presentasi, dan merancang proyek.
d. Contoh Soal HOTS dengan Pendekatan Falsafah Sains:
- Ilmu Alam:
- “Bagaimana konsep tawakkal dalam Islam dapat dikaitkan dengan prinsip sebab-akibat dalam ilmu fisika? Berikan contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari!”
- “Seorang petani ingin meningkatkan hasil panen padi di lahannya. Ia memiliki dua pilihan pupuk, yaitu pupuk organik dan pupuk kimia. Analisis kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis pupuk tersebut! Berdasarkan analisis tersebut, pupuk manakah yang kamu sarankan untuk digunakan oleh petani tersebut? Jelaskan alasanmu!”
- Ilmu Sosial:
- “Bagaimana konsep keadilan dalam Islam dapat diaplikasikan dalam sistem ekonomi dan politik suatu negara? Berikan analisis kritis terhadap sistem yang berlaku saat ini!”
- “Perhatikan fenomena kenakalan remaja di masyarakat! Identifikasi faktor-faktor penyebab kenakalan remaja tersebut! Berdasarkan identifikasi tersebut, rancanglah program pencegahan kenakalan remaja yang efektif!”
- Matematika:
- “Sebuah perusahaan memproduksi dua jenis produk, yaitu produk A dan produk B. Harga jual produk A adalah Rp10.000 per unit dan harga jual produk B adalah Rp15.000 per unit. Biaya produksi per unit produk A adalah Rp6.000 dan biaya produksi per unit produk B adalah Rp8.000. Jika perusahaan tersebut ingin mendapatkan keuntungan minimal Rp5.000.000, berapakah jumlah minimal produk A dan produk B yang harus diproduksi?
Dengan menerapkan prinsip ini dan mengintegrasikannya dengan pemahaman falsafah sains, SekolahAdab.ID berharap dapat mengembangkan kemampuan HOTS murid dan menumbuhkan semangat mereka dalam mempelajari sains. Hal ini akan membantu murid untuk menjadi generasi yang cerdas, kritis, kreatif, dan mampu memberikan solusi atas berbagai permasalahan dengan landasan keimanan dan ketakwaan.
(berlanjut pada tulisan selanjutnya).
Institut Adab Insan Mulia
▫️ Web: AdabInsanMulia.org
▫️ Telegram: t.me/sekolahadab
▫️ FB: facebook.com/adabinsanmulia
▫️ IG: instagram.com/adabinsanmulia
▫️ Twitter: twitter.com/adabinsanmulia
▫️ YouTube: www.youtube.com/AdabTVOnline
▫️ WA: https://chat.whatsapp.com/LELTACMjFab7bZm5igQoCB
Admin: wa.me/6287726541098