Selasa (08/12/2025), Direktur Institut Adab Insan Mulia, Dr. Wido Supraha, M.Si. mendampingi penguatan seluruh guru SMP IT Al-Qalam Kota Depok di penghujung Semester Ganjil T.A. 2025/2026 ini.

Di tengah hiruk-pikuk Kota Depok yang terus tumbuh sebagai penyangga ibu kota, di antara deru kendaraan dan gedung-gedung yang meninggi, berdiri sebuah institusi yang memikul nama yang tidak main-main beratnya: SMP IT Al Qalam. Pernahkah kita berhenti sejenak, menarik napas panjang, dan merenungkan mengapa nama “Al-Qalam” yang dipilih? Nama ini bukan sekadar label pembeda dari sekolah lain. Nama ini bukan sekadar merek dagang. Nama ini adalah sebuah Doa Langit. Nama ini adalah Sumpah Allah SWT di dalam Kalam-Nya.

Allah SWT memulai wahyu-Nya dengan perintah membaca, namun segera menyusulnya dengan proklamasi tentang Pena. Dalam Surah Al-‘Alaq [96] ayat 4-5, Allah berfirman:

الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ . عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

“Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam (pena).
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Ayat ini menegaskan bahwa sekolah ini, SMP IT Al Qalam, adalah manifestasi dari sifat Allah sebagai Al-Mu’allim (Sang Pengajar). Pena adalah alat yang Allah pilih untuk memindahkan cahaya ilmu ke dada manusia. Tanpa Pena, ilmu akan menguap. Tanpa Pena, peradaban akan runtuh.

Lebih dahsyat lagi, Rasulullah SAW memberikan bocoran tentang sejarah awal penciptaan alam semesta. Dalam hadits riwayat Abu Dawud (no. 4700) dan Tirmidzi (no. 2155), beliau bersabda:

إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ فَقَالَ لَهُ: اكْتُبْ

“Sesungguhnya makhluk yang pertama kali Allah ciptakan adalah Al-Qalam (Pena).
Lalu Allah berfirman kepadanya: ‘Tulislah!'”

Maka, menyandang nama SMP IT Al Qalam berarti memikul sebuah mandat agung. Kita sedang menyambung tradisi makhluk pertama yang diciptakan Allah. Dari gerbang sekolah ini, tidak boleh lahir anak-anak yang tangannya gemetar memegang kebenaran. Dari sekolah ini, harus lahir generasi yang goresan tintanya mampu mengubah wajah dunia.

Ini adalah seruan bagi jiwa-jiwa yang berada di dalamnya.

Kepada Para Pendidik: Engkaulah Tinta yang Mengalirkan Cahaya

Wahai Asatidz wa Ustadzaat, Guru-Guru SMP IT Al Qalam yang dimuliakan Allah.

Sadarkah Anda, bahwa dalam filosofi Al-Qalam, Anda bukanlah “buruh pengajar”. Anda adalah tinta. Sebuah pena, semahal apa pun casing-nya, tidak akan berguna jika tintanya kering atau macet.

Tugas Anda bukan hanya mentransfer data, tapi menanamkan kerendahan hati. Ingatkan murid-murid kita tentang firman Allah dalam Surah Luqman [31] ayat 27:

وَلَوْ أَنَّمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ أَقْلَامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِنْ بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ

“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta),
ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya,
niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah…”

Ajarkan kepada mereka: Sehebat apa pun pena mereka, sepintar apa pun otak mereka, ilmu mereka hanyalah setetes air dibandingkan samudra ilmu Allah.

Jangan menjadi guru yang Laa Yamuutu (hidup segan mati tak mau). Jadilah guru yang hidup! Ketika Anda menggoreskan spidol di papan tulis, niatkan itu sebagai tinta emas yang akan menjadi amal jariyah. Ingatlah sabda Nabi SAW tentang “Pena yang Terus Mengalir” dalam riwayat Muslim no. 1631:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: … أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (salah satunya): …atau ilmu yang bermanfaat.”

Anda adalah tinta yang rela “habis” demi terukirnya kebenaran di hati murid-murid Anda. Namun, Allah SWT tidak akan pernah benar-benar menghabiskan tintamu dengan Iradah-Nya.

Kepada Tenaga Kependidikan: Engkaulah Batang Pena yang Kokoh

Kepada tim tata usaha, kebersihan, keamanan, dan seluruh staf pendukung. Jangan pernah merasa peran Anda kecil. Dalam sebuah pena, tinta tidak bisa dipegang tanpa adanya batang pena (body) yang kokoh. Jika batangnya retak, tintanya akan meluber dan mengotori tangan. Andalah yang menjaga sistem ini tetap tegak.

Kebersihan sekolah yang Anda jaga adalah bagian dari iman yang membuat malaikat betah hadir di kelas-kelas kita. Keamanan yang Anda pastikan adalah garansi ketenangan bagi para penghafal Qur’an. Administrasi yang rapi adalah cermin dari itqan (profesionalitas) seorang Muslim. Bekerjalah dengan bangga, karena Anda adalah penjaga benteng ilmu ini.

Kepada Wali Murid: Engkaulah Kertas Tempat Kami Menulis

Wahai Ayah dan Bunda yang dirahmati Allah.

Pena (Sekolah) dan Tinta (Guru) tidak akan bisa menuliskan kisah yang indah jika Kertasnya (Lingkungan Rumah) basah, kusut, atau robek. Anak-anak Anda adalah amanah. Sekolah hanya membersamai mereka sepertiga hari, selebihnya mereka kembali kepada lembaran kehidupan di rumah. Maka, mari kita bersinergi. Jangan serahkan pendidikan anak sepenuhnya kepada sekolah seperti menyerahkan pakaian kotor ke laundry. Pendidikan bukan jasa binatu!

Jadikan rumah Anda sebagai perpanjangan dari nilai-nilai Al-Qalam. Jika di sekolah mereka dibiasakan dengan adab, maka Ayah dan Bunda harus menjadi teladan adab di rumah. Mari kita pastikan “kertas” di rumah siap menerima tinta-tinta kebaikan yang kami goreskan di sekolah.

Kepada Seluruh Murid: “Pena Malaikat” Sudah Mulai Menulis

Dan terkhusus untuk anak-anakku, seluruh murid SMP IT Al Qalam.

Kalian berada di usia SMP, usia yang istimewa namun kritis. Kalian sudah memasuki masa Baligh. Tahukah kalian apa artinya itu dalam pandangan “Al-Qalam”?

Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Abu Dawud (no. 4403):

رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلَاثَةٍ: … وَعَنِ الصَّبِيِّ حَتَّى يَحْتَلِمَ

“Pena (pencatat amal/dosa) diangkat dari tiga golongan… (salah satunya) dari anak kecil hingga ia bermimpi basah (baligh).”

Artinya, saat kalian masuk ke SMP IT Al Qalam ini, Pena Malaikat Raqib dan Atid sudah mulai aktif menulis. Masa “bebas tulis” (masa kanak-kanak) sudah habis. Sekarang, setiap ucapan kalian, setiap postingan di media sosial, setiap kedipan mata, sedang ditulis oleh pena malaikat ke dalam buku catatan amal kalian sendiri.

Maka, jadilah murid yang cerdas memilih apa yang akan ditulis!

• Pena itu Jujur: Jangan biarkan buku catatan amal kalian terisi dengan tinta kebohongan atau sontekan.
• Pena itu Tajam: Tajamkan akal kalian dengan belajar sungguh-sungguh. Kuasai teknologi, bahasa asing, dan sains, tapi bingkai semuanya dengan Al-Qur’an.
• Pena itu Beradab: Jangan gunakan tangan kalian untuk mengetik komentar kasar di internet.

Ingatlah sumpah Allah dalam Surah Al-Qalam [68] ayat 1:

ن ۚ وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ

“Nun, demi pena dan apa yang mereka tuliskan.”

Allah bersumpah demi tulisan, maka muliakanlah tulisan amal kalian. Jadilah murid yang ketika lulus nanti, tinta sejarah akan mencatat kalian sebagai generasi yang memperbaiki zaman, bukan yang merusaknya.

Depok Menunggu Cahayamu

Keluarga Besar SMP IT Al Qalam…

Hari ini kita perbarui syahadat pendidikan kita. Kita berjanji bahwa sekolah ini bukan sekadar tempat singgah, tapi kawah candradimuka pembentuk peradaban.

Mari kita jadikan Al-Qalam di Depok ini sebagai mercusuar. Wujudkan dari gedung ini lahir para saintis yang hafal Qur’an, pemimpin yang takut pada Allah, dan pengusaha yang dermawan.

Ingatlah selalu, kita adalah “Kaum Al-Qalam”. Kita adalah umat yang diperintahkan untuk membaca (Iqra’) dan menulis (Uktub).

Mari kita tuliskan sejarah terbaik untuk Islam, untuk Indonesia, dan untuk bekal kita pulang ke Kampung Akhirat.

Maju terus SMP IT Al Qalam!Berkah, Beradab, Berprestasi!

---

Institut Adab Insan Mulia

▫️ Web: AdabInsanMulia.org
▫️ Telegram: t.me/sekolahadab
▫️ FB: facebook.com/adabinsanmulia
▫️ IG: instagram.com/adabinsanmulia
▫️ Twitter: twitter.com/adabinsanmulia
▫️ YouTube: www.youtube.com/AdabTVOnline
▫️ WA: https://chat.whatsapp.com/LELTACMjFab7bZm5igQoCB

Admin: wa.me/6287726541098