Konsolidasi Iman Adab MuaddibTa'dib

KIAM#19: Menyegarkan Penghayatan SOP Harian Muaddib [3]

Konsolidasi Iman Adab Muaddib

KIAM (Konsolidasi Iman Adab Muaddib) adalah program 30 menit untuk saling menguatkan di antara para penggerak dan praktisi pendidikan yang bersepakat bahwa pendidikan harus dijalankan berorientasikan adab. Program ini berjalan setiap Senin malam, pukul 20.00 WIB, dan program ini bersifat TERBUKA dan dapat diikuti oleh para pendidik secara UMUM untuk saling menguatkan di jalan pendidikan berorientasi Adab. Program ini mereferensikan materinya dengan kitab-kitab adab yang telah ditulis oleh para ulama untuk kemudian dikontekstualisasikan pada era digital hari ini.

Pada KIAM#19 ini, masih fokus pada “Menyegarkan Penghayatan SOP Harian Muaddib [3]“. Pada sesi ini, fokus pada lanjutan memuraja’ah kembali SOP Harian Muaddib dalam memimpin pengadaban murid sebagai bagian dari mensukseskan Visi dan Misi Sekolah Adab.

6.. Istirahat dan Kudapan

    1. Membimbing untuk sama-sama membaca adab-adab makan dan doa makan dengan mengangkat tangan dan menghadirkan hati.
    2. Bagus jika ditambahkan dengan do’a berbahasa Indonesia agar lebih berbekas pada murid, seperti:
      • Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki makanan yang telah Engkau berikan kepada kami ini dan peliharalah kami dari siksa api neraka.”
      • Ya Allah, berkahilah kami dengan makanan ini, sehingga kami menjadi hamba-Mu yang sehat, cerdas, beradab, shalih, rajin, dan tekun dalam menuntut ilmu.”
    3. Makan bersama, memberikan teladan dan bekas-bekas baik, dan memperhatikan penegakkan adab-adab terkait, seperti:
      • Kemuliaan makan dengan menggunakan tangan kanan.
      • Hikmah kebaikan dari tidak makan sambil berdiri.
      • Hikmah tidak meniup makanan atau minuman.
      • Hikmah makan tidak berlebihan.
    4. Memperhatikan dan memberikan motivasi terkait ke-thayyib-an dari kudapan yang dibawa.
    5. Membangun ikatan hati dengan murid lewat dialog saat makan, dan banyak mendengarkan pesan-pesan dari murid
    6. Mengarahkan anak-anak untuk berbagi. Contoh teknis: meyediakan piring khusus untuk berbagi

7. Membersamai kegiatan Olah Raga Harian Bersama Murid
Dilakukan dengan bersama-sama murid turut bergerak berolahraga dan tidak memegang HP kecuali untuk tujuan dokumentasi

8. Rabithah
(selalu didahului motivasi dengan target keberhasilan masuk ke dalam jiwa, sehingga selalu minta feedback)

    1. Pembagian:
      • Senin : Berkisah
      • Selasa : Ayat
      • Rabu : Hadits
      • Kamis : Do’a
    2. Dimulai dengan Dzikir Pagi (10-15’): Target Tazkiyah Nafs. Baca bersama dengan tenang.
    3. Penjelasan salah satu arti atau Fadhilah Dzikir yang dibaca.
    4. Secara bertahap, tambahkan hafalan dzikir pagi yang dibaca.
    5. Agenda tambahan (15-20’): Berkisah, hafalan ayat pilihan, hafalan hadis pilihan, hafalan doa, dll. (dengan artinya)
    6. Agenda tambahan berupa hafalan ayat dan hadis (dengan artinya) targetkan selama 1x satu bulan pertemuan kecuali ayat/hadis panjang.
    7. Tambahkan motivasi dari agenda tambahan tersebut secara singkat namun jelas dan padat. Untuk Tazkiyah Nafs.

9. Mengatasi problematika kebutuhan anak untuk bergerak
Yaitu dengan melakukan ice breaking secara berkala jika dirasa suasana sudah tidak kondusif. Bisa dengan kesepakatan bahwa setelah icebreaking harus lebih tertib.

10. Merawat bonding di antara murid
Dilakukan dengan cara:

    1. Penugasan Taakhi.
      Contoh membuat produk bersama untuk dijual di Kantin Kejujuran, belajar atau tugas berkelompok, dalam gerakan olah raga.
    2. Class Meeting
      Dengan agenda lomba-lomba, yang kelompoknya gabungan antar kelas.
    3. Penggabungan agenda KBM harian antar level kelas.
      Contoh agenda Rabithah kelas 1A dan 1B digabung.
    4. Performance
      Dengan kelompok gabungan antar kelas.
    5. Taakhi Lintas Kelas
      (Sesuai Musyawarah antar kelas dalam level yang sama).
    6. Team Building

11. Mendukung program Kantin Kejujuran dengan penguatan dan evaluasi proyek setiap murid

12. 30 Menit Tadabbur, sesuai target setiap kelas

    1. Membaca satu ayat atau penggalan kalimat terlebih dahulu, lalu terjemahkan.
    2. Membaca per kata lalu terjemahkan.
    3. Hafalkan berulang-ulang. Bisa bergantian.
    4. Muaddib menjelaskan hikmah/pelajaran dengan singkat. Menggunakan metode kisah, dialog, targhib wa tarhib, permisalan/analogi, dll
    5. Mengarahkan murid untuk mengulang penjelasan hikmat tersebut. (Disesuaikan usia)

13. Closing Class

    1. Berdoa dan Motivasi
    2. Salamatush shadr: Muaddib mengarahkan murid untuk menyampaikan hal-hal yang mengganjal dalam hati. Sehingga pulang tidak ada dendam.
      • Merekayasa agar murid menceritakan seluruh bentuk perundungan yang dialaminya, kemudian merekayasa murid pelaku perundungan untuk bertaubat, istighfar, dan ditutup dengan saling bermaaf-maafan, berpelukan, dan mendo’akan
      • Dilakukan setiap hari, baik ada persoalan ataupun tidak ada persoalan
    3. Evaluasi akhir materi
    4. Reminding penugasan
    5. Memimpin kebersihan dan kerapihan dalam kelas yang dilakukan oleh seluruh murid sampai pada menjaga kualitasnya

14. Menyiapkan momentum minum coklat bersama di luar sekolah pada waktu dan tempat yang disepakati bersama Muaddib lainnya

Dengan demikian muraja’ah SOP telah selesai dilakukan.

Salam Ta’zhim,

Depok, 12 Juni 2023, pukul 20.00-20.30 WIB
Dr. Wido Supraha, M.Si.
(Direktur Institut Adab Insan Mulia)

Institut Adab Insan Mulia

▫️ Web: AdabInsanMulia.org
▫️ Telegram: t.me/sekolahadab
▫️ FB: facebook.com/adabinsanmulia
▫️ IG: instagram.com/adabinsanmulia
▫️ Twitter: twitter.com/adabinsanmulia
▫️ YouTube: www.youtube.com/AdabTVOnline
▫️ WA: https://chat.whatsapp.com/LELTACMjFab7bZm5igQoCB

Admin: wa.me/6287726541098

 

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button