Konsolidasi Iman Adab MuaddibTa'dib

KIAM#44: Adab Pengajar Anak-anak Dalam Al-Adab fi Ad-Din (Al-Ghazzali)

Konsolidasi Iman Adab Muaddib

KIAM (Konsolidasi Iman Adab Muaddib) adalah program 30 menit untuk saling menguatkan di antara para penggerak dan praktisi pendidikan yang bersepakat bahwa pendidikan harus dijalankan berorientasikan adab. Program ini berjalan setiap Senin malam, pukul 20.0 WIB, disesuaikan dengan perubahan waktu ‘Isya, dan program ini bersifat TERBUKA dan dapat diikuti oleh para pendidik secara UMUM untuk saling menguatkan di jalan pendidikan berorientasi Adab. Program ini mereferensikan materinya dengan kitab-kitab adab yang telah ditulis oleh para ulama untuk kemudian dikontekstualisasikan pada era digital hari ini.

Pada KIAM#44 ini tema yang diangkat adalah menyegarkan kembali adab-adab yang hendaknya ditegakkan setiap guru. Bertindak sebagai pemateri adalah Dr. Wido Supraha, M.Si. Referensi Kitab yang digunakan adalah salah satu karya Imam al-Ghazzali yang berjudul Al-Adab fi ad-Din:

Menurut beliau, terdapat 14 (empat belas) adab guru utama yang perlu diperhatikan saat mengajar anak-anak. Keempat belas adab tersebut adalah (diterjemahkan dengan beberapa penafsiran untuk kontekstualisasi hari ini):

  1. Selalu bersemangat memperbaiki diri mengingat semua mata murid akan memandang kepadanya;
  2. Selalu berkata baik mengingat semua pendengaran murid akan mendengar kepada lisannya;
  3. Lebih banyak diam dan menundukkan pandangan, dalam pengertian bahwa setiap perkataannya haruslah mengandung standar dalam keilmuan dan setiap pandangannya mengandung kelembutan dan kasih sayang;
  4. Fokus menanamkan rasa takut kepada Allah SWT, dan jangan membiasakan memukul atau menyakiti murid;
  5. Tidak terlalu berlebihan dalam membangun hubungan diskusi dengan murid yang akan membawa hilangnya adab murid kepada guru;
  6. Tidak bercanda dengan seseorang di hadapan murid, ataupun kepada murid atas sesuatu yang tidak pantas sesuai standar pendidikan;
  7. Mengindari pemberian murid secara langsung kepada murid;
  8. Bersikap wira’i terhadap apa yang disuguhkan murid kepada guru saat pembelajaran;
  9. Segera mencegah murid yang membuka peluang adu domba dan ghibah;
  10. Tidak membiasakan murid menilai orang lain dan lebih fokus menilai diri sendiri;
  11. Membiasakan murid untuk segera bertaubat setelah mereka berdusta, dan melanjutkan dengan amal kebaikan untuk membayar kedustaan tersebut;
  12. Tidak bertanya kepada murid untuk sesuatu yang mereka merasa berat untuk menjawabnya;
  13. Tidak membuat keluarga merasa bosan, mungkin disebabkan tidak adanya tindak lanjut dari usulan orang tua yang bersifat ilmiah atau karena persoalan yang tidak terputuskan secara ilmiah, dan agar guru tetap fokus mendampingi wali murid agar dapat menjadi mitra yang sesuai standar;
  14. Mengajari mereka tentang hal-hal yang bersifat najis, cara bersuci yang benar dan shalat yang khusyu’

Semoga Allah SWT memudahkan seluruh Muaddib/ah untuk memiliki adab yang baik di hadapan Allah SWT.


Institut Adab Insan Mulia

▫️ Web: AdabInsanMulia.org
▫️ Telegram: t.me/sekolahadab
▫️ FB: facebook.com/adabinsanmulia
▫️ IG: instagram.com/adabinsanmulia
▫️ Twitter: twitter.com/adabinsanmulia
▫️ YouTube: www.youtube.com/AdabTVOnline
▫️ WA: https://chat.whatsapp.com/LELTACMjFab7bZm5igQoCB

Adminwa.me/6287726541098

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button
× Kontak Kami