BeritaInstitut AIMSekolah Adab Untuk Sekolah

Membangun Paradigma Ta’dib di Labschool Cibubur

Kajian Pendidik

Menjadi guru bukanlah cara untuk menjadi kaya, melainkan cara mudah mengejar gelar Rabbani. Kalimat itulah yang menjadi pembuka Pendiri Sekolah Adab, Dr. Wido Supraha, M.Si. dalam kegiatan Majelis Ilmu Seluruh Pendidik di Labschool Cibubur, Selasa (27/09/2022).

Seperti apa keluaran murid, tidak akan bergerak jauh dari seperti apa kualitas guru. Menjadi guru sejatinya sekedar berbagi kenikmatan iman, adab, ilmu dan amal kepada murid. Guru yang tidak memiliki apa-apa tidak akan bisa berbagi apa-apa.

Orientasi dunia pendidikan tidak boleh lepas dari akarnya yakni melahirkan generasi beradab. Sumber adab utama adalah Al-Qur’an, maka ambillah jamuan adab dari Allah dengan mentadabburi seluruh isi atau kandungannya. Menjadikan Al-Qur’an sebagai pelengkap penderita dalam kurikulum hanya akan menyebabkan disorientasi dalam perjalanan dunia pendidikan.

Perubahan orientasi pendidikan dari yang seharusnya dikhawatirkan akan melahirkan generasi yang mengalami the loss of adab (hilangnya adab), sehingga tumbuh menjadi generasi yang tidak memiliki adab (bi-adab | dalam bahasa Persia). Persoalan turunan dari persoalan ketiadaan adab ini adalah lahirnya penyakit-penyakit turunan seperti: confusion, corruption of knowledge, deislamization, extreme in thought, dichotomy between religion and science, dan split of ummah and big challenge to unite.

Pembahasan yang cukup mendalam atas persoalan-persoalan itu baru pengantar, dan membutuhkan waktu yang cukup panjang. Namun, dari pertemuan ini, para peserta berharap ada penjabaran lebih detail sampai kepada tataran aplikasi teknis dalam mengembalikan dunia pendidikan dalam pendidikan yang berorientasi adab. Tetap semangat, para pendidik. Bersama kita majukan dunia pendidikan di Indonesia pada khususnya.

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button